![]() |
Sumber: Bafageh Group |
Sebagai kabupaten kepulauan, Alor terdiri dari sekitar 20 pulau. Jika ingin mengunjungi tempat ini, biasanya ada pesawat baling-baling yang melayani rute Kupang-Alor yang berangkat pada pagi hari. Masyarakat Alor sangat majemuk dalam berbagai dimensi, termasuk dari segi suku, agama, dan geografis. Alor juga ramai dengan kedatangan pendatang. Menurut Kepala Bidang Adat dan Budaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor Abraham MJ Pandual, topografi Alor yang terdiri atas pesisir, gunung, dan lembah telah mempengaruhi karakter dan pola hidup masyarakatnya. Orang gunung bergantung pada hasil bumi, sedangkan orang pesisir bergantung pada hasil laut.
Secara budaya pun masyarakat Alor terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu masyarakat Nuh Mate atau Gunung Besar yang tinggal di pegunungan dan Nuh Atinang atau Gunung Kecil yang tinggal di pesisir. Keragaman etnis orang Alor bisa dilihat dari jumlah bahasa. Sejauh ini terdapat 27 bahasa daerah yang tercatat, antara lain bahasa Alurung, Adang, Abui, Kabola, Lamma, Wersing, dan Papunawala. Namun, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu di kabupaten ini.
![]() |
Sumber: CNBC Indonesia |
Keunikan topografi memberkahi Alor dengan kekayaan budaya sebagai tujuan wisata. Pengunjung yang ingin melihat perjalanan sejarah Alor bisa berkunjung ke beberapa kampung adat, termasuk Kampung Adat Takpala yang terkenal. Ada pula kampung adat lainnya, seperti Kampung Bampalola, Monbang, Mabur, dan Fuyeng. Belakangan, kampung adat yang tengah gencar dipromosikan adalah Kampung Adat Matafalang, Lembur Barat di Kecamatan Alor Tengah Utara. Jarak kampung ini sekitar 12 kilometer atau 20 menit dengan mobil dari pusat kota.
Selain banyaknya desa adat di pulau ini, para wisatawan juga dapat menikmati keindahan laut Pulau Alor. Dengan airnya yang berwarna biru tua dan sangat jernih, secara otomatis menjadi pikihan terbaik bagi para wisatawan untuk berenang atau pun snorkeling. Para wisatawan juga dapat menikmati dan menyaksikan kehidupan sehari-hari para penduduk Pulau Alor. Selamat menikmati keindahan budaya dan alam Pulau Alor!
2 Komentar
penulisnya jatuh cinta sama NTT yaa? hahahahaa
BalasHapuskok bisa ya airnya sejernih dan sebiru itu...
BalasHapus